Refleksi Sumpah Pemuda : Arah Gerakan Pemuda di Era Indsutri 4.0


Sumpah pemuda masih terngiang-ngiang sejak 91 tahun lalu, sebagaimana para pemuda putra dan putri se-Nusantara bersatu menyatukan pemikiran dan kekuatan dalam membangun pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka, bergemalah ikrar yang mengikat seluruh jiwa dalam rangka menggalang persatuan dan kesatuan bangsa yang dikenal dengan sumpah pemuda.

Sumpah pemuda, memiliki tiga point besar yang sangat mendasar hingga saat ini terus di gaungkan untuk membangkitkan gairah dan gelora pemuda Indonesia. Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Berbahasa satu, bahasa Indonesia. Kalimat tersebut menjadi pemantik sejak tanggal 28 oktober 1928 dan terus berkobar bak obor yang tidak pernah padam. Hal, ini perlu kita syukuri bersama karena pada kesempatan ini kita masih bisa mengenang dan terus berupaya merevitalisasi sumpah pemuda sebagai dasar gerakan yang menyatukan kaum muda.

Masa demi masa akan terus bergulir hingga jejak langkah perjuangan bangsa terus menorehkan sejarah dan tetap dikenang oleh bangsa. Sejarah tidak akan pernah berkhianat, dan pemuda adalah pemeran utama dalam peradaban bangsa Indonesia. Dimulai, dari penggalangan persatuan melalui sumpah pemuda, kemudian penculikan terhadap Ir. Soekarno yang disebut peristiwa rengasdengklok dengan dasar menekan Soekarno agar segera memproklamatorkan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah atas prakarsa peran Pemuda. Desakan kepada Soekarno agar menanggalkan kepemimpinannya itupun ada campur tangan dari gerakan pemuda. Bahkan, reformasi akan menjadi sebuah kenangan berharga yang ditorehkan oleh tinta emas yang didalamnya adalah pernan kaum muda.

Reformasi masih kita jalani saat ini, kebebasan berpendapat dan berdemokrasi di jamin keberadaannya oleh Undang-undang, oleh karenanya giliran kita saat ini untuk mengisi dengan beragam karya yang dapat berguna bagi masyarakat dunia. 

Revolusi industri telah digulirkan, dan menapaki jejak dengan nama revolusi industri 4.0. Hal ini hasil disadari oleh semua kalangan, terutama adalah para pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang harus tetap melakukan gerakan dengan penyesuaian terhadap perkembangan zaman. Era industri 4.0 memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai akses informasi, oleh karenanya dalam zaman seperti ini tidak ada batas dan hambatan bagi kaum muda untuk mengeksplore berbagai pengembangan dan kompetensinya.

Mengikuti arus bukan berarti turut tergerus, menjadi budak zaman yang ternina bobokan. Mengikuti arus bukanlah harus terus menikmati perkembangan, tetapi mengikuti arus adalah pemuda yang jadi pemeran. Hari ini, seluruh masyarakat dapat menikmati hasil dari apa yang telah di ciptakan oleh orang lain dengan fasilitas yang kian hari kian memanjakan. Sebagai pemuda, apakah kita sudah menciptakan sesuatu sebagai bagian dari pemeran atas munculnya revolusi industri 4.0 ke permukaan.

Banyak peranan yang dapat kita lakukan sebagai agent social of change dan agent social of control di era seperti ini. Yaitu turut mengembangkan kemampuan dalam menggunakan fasilitas kemajuan zaman seperti memanfaatkan media sosial, internet dan aplikasi-aplikasi bermanfaat lainnya. Tidak hanya, itu peranan pemuda juga harus turut dalam mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat karena seluruh kaum muda adalah bagian dari masyarakat. 

Dewasa kini, pemuda condong apatis dan enggan tidak memperhatikan perubahan sosial yang kian hari menyengsarakan. Mereka terlalu asyik dalam dunianya yang sebenarnya dirinya pun tengah ditindas oleh kemajuan yang mendiskreditkan kemampuan pemuda yang sebenarnya adalah kekuatan terbesar dalam kehidupan. 

Berbicara bagaimana arah gerakan pemuda di era Industri 4.0 seharusnya mampu membangun kekuatan yang besar dan kesadaran akan tujuan kehidupan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Meskipun, sebagian lainnya masih ternina bobokan bukan berarti pemuda sudah lesu dan lemah. Tetapi, sebaliknya pemuda masih memiliki kekuatan dan kekuatan itu lebih besar yang diperkirakan.

Bangkit, bergerak dan berjuang. Pemuda adalah pelopor bangsa, dan sudah saatnya gerakan itu dimulai dari saat ini, esok dan masa yang akan datang adalah masa kegemilangan.


EmoticonEmoticon