Sinergi ICMI Jawa Barat dengan STAI Kharisma Selenggarakan Seminar Nasional


Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) merupakan organisasi cendikiawan muslim se-Indonesia dari berbagai profesi. ICMI Orwil Jawa Barat yang dipimpin oleh Moh. Najib  melakukan kolaborasi dan bersinergi dengan lembaga STAI Kharisma Cicurug menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional dengan mengusung tema Pengembangan Pendidikan Berbasis Pemberdayaan Civil Society di Era Disrupsi. 

Kegiatan yang diselenggarakan sehari ini dilaksanakan pada hari jum'at 27 desember 2019 di Aula Hotel Augusta Cikukulu, Sukabumi. Seminar tersebut dihadiri oleh 350 peserta dari berbagai kalangan dan profesi terutama civitas akademik STAI Kharisma Cicurug yang tampak mendominasi kegiatan tersebut. 

Bukan hanya dihadiri oleh peserta yang menginginkan penambahan ilmu pengetahuan yang akan disampaikan oleh pemateri-pemateri andal tetapi, kegiatan tersebut dihadiri juga oleh pejabat Pemerintah setempat. Turut hadir Ujang Sefullah sebagai Ketua STAI Kharisma, Muhammad Solihin sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dalam hal ini merupakan perwakilan dari Bupati Sukabumi dan Ida Wahida Hidayati yang merupakan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Juga beberapa pengurus ICMI Orwil Jawa Barat.

Dalam kegiatan tersebut mendatangkan pemateri yang mumpuni di bidangnya dan dikenal sebagai Guru Besar di berbagai universitas di Indonesia. Diantaranya adalah Dedi Mulyana, Ahmad Tafsir dan Cecep Darmawan. Pada kesempatan tersebut, pemateri memberikan pencerahan mengenai bagaimana melakukan pengembangan pendidikan yang berbasiskan masyarakat madani dalam menghadapi era disrupsi. 

Ketua STAI Kharisma Cicurug, Ujang Saefullah mengatakan dalam sambutannya Peran pendidikan Islam harus dapat bertahan dalam menghadapi era disrupsi ini. Sehingga dapat kita artikan, bahwa Pendidikan Islam harus dapat menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh kemajuan tekhnologi dan kemajuan zaman.

Kajian Bulan Desember : Konsep Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

Kajian Bulanan yang diselenggarakan oleh Kabinet Perjuangan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Kharisma Cicurug yang diampu oleh Departemen Politik, Hukum dan HAM pada edisi bulan desember ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 desember 2019. 

Kajian Bulanan yang kemudian disebut KABUL ini mengusung tema Konsep Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Hal ini dikaitkan dengan berbagai wacana Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) dalam melakukan perubahan-perubahan besar dalam dunia pendidikan. 
Kajian kali ini dimoderatori oleh Angga Maulana sekaligus Wapresma STAI Kharisma, dengan pemateri Ade Ismatullah. 

Sebagai kampus yang bergelut di dunia pendidikan atau fakultas tarbiyah, tentu akan sangat menarik jika pembahasan isu-isu tentang dunia pendidikan dijelaskan dan di diskusikan bersama. Oleh karenanya, mendalami konsep pendidikan yang harus diterapkan di era revolusi industri 4.0 ini perlu dilakukan.

Revolusi industri, ditandai dengan adanya perubahan besar dalam dunia tekhnologi yaitu dimana dunia berada dalam genggaman umat manusia. Undroid salah satu yang digadang-gadangkan sebagai sistem tekhnologi terkini dengan akses internet yang supercepat sehingga setiap manusia dapat mengakses apapun hanya dalam genggamannya. 

Berbagai aspek kehidupan kini lebih mudah dan simple dengan adanya perubahan-perubahan tersebut oleh karenanya, dunia pendidikan juga perlu adanya perubahan. Pendidikan harus mampu berintegrasi dengan zaman sehingga memudahkan orang-orang untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. 

Selain itu, pendidikan karakter juga masih jadi pembahasan yang sangat penting. Bagaimana, perubahan dalam dunia tekhnologi dapat membentuk karakter manusia yang lebih beradab. Oleh karenanya, harus ada upaya agar pendidikan karakter di era revolusi industri 4.0 ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.


Asep Rohman Ketua LDK 2019/2020


Lembaga Dakwah Kampus atau LDK sukses menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Besar untuk yang pertama kalinya. Mubes tersebut dilaksanakan pada hari Ahad, 15 Desember 2019 di Kampus I STAI Kharisma Cicurug. 

Kegiatan Mubes tersebut dihadiri oleh anggota LDK STAI Kharisma dan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Mahasiswa Angga Maulana. Pada, kegiatan tersebut Angga Maulana menyampaikan ucapan terimakasih kepada pengurus LDK pada periode sebelumnya yang telah menjalankan amanah dakwah hingga akhirnya dapat sampai di Musyawarah Besar. 

Dalam dinamika perjalanan Mubes selain, meminta laporan pertanggungjawaban pengurus LDK yang ketuai oleh Diki Ramdani juga memilih calon pemimpin LDK periode berikutnya. Sehingga pada kesempatan tersebut terpilihlah Asep Rohman yang merupakan mahasiswa semester lima program studi PAI. 

Pada kesempatan tersebut Asep Rohman selaku ketua formateur terpilih mengajak seluruh anggota LDK dapat bersama-sama membangun semangat dakwah yang dimulai dari gerakan-gerakan di kampus. Lebih dari itu, Asep Rohman memberikan sangat berharap agar pada kepemimpinannya dapat menjadi LDK STAI Kharisma dapat menjadi lembaga yang dapat menarik minat mahasiswa untuk menjalankan kewajiban dakwahnya.

Harapan Baru dalam Pelantikan Kartini Center


Sabtu, 14 Desember 2019 menjadi sebuah perjalanan sekaligus sejarah baru Kartini Center (KC) Periode 2019-2020 pasalnya, pengurus KC telah syah di lantik oleh Ketua STAI Kharisma Cicurug Dr. Ujang Saefullah, M.S di Aula Kampus I STAI Kharisma Cicurug.

Pengurus Kartini Center yang di pimpin oleh Putri Lestari yang sebelumnya terpilih dalam Musyawarah Kartini Center menjadi formateur kini telah mengamban amanah untuk meningkatkan kualitas Muslimah yang intelektual dan berakhlakul karimah. 

Pada dasarnya, KC dapat menjadi alternatif pemecah masalah dalam menghadapi problematika gender yang kian semakin kompleks. Permasalahan-permasalahan gender khususnya keperempuanan dan kesetaraan tetap akan menjadi bahasan atau tolak ukur dalam menjalan program kerja kedepannya. Sebagaimana yang dituturkan Putri Lestari dalam sambutannya. 

Tentu saja, dengan dilantiknya Pengurus KC pada hari ini dapat memberikan perubahan pada diri setiap muslimah sekaligus dapat melahirkan generasi kartini sebagaimana nama organisasi khusus perempuan di STAI Kharisma Cicurug. Hal ini di sampaikan Ketua STAI Kharisma Cicurug setelah melantik pengurus. 

Banyak harapan-harapan yang diemban oleh KC apalagi, menghadapi perubahan zaman kian liberal, dan plural. Menghadapi dengan kemampuan intelektual saja tidak cukup oleh karenanya, harus dibarengi dengan akhlak yang mulia. Salah satu peran perempuan adalah bagaimana menjadi seorang pendidik yang dapat menanamkan nilai-nilai peradaban yang sesuai dengan ketentuan Islam dan sopan santun sebagaimana adat dan budaya di Indonesia.

PENDAFTARAN SUMMIT PROGRAMME DI BUKA


Sudah siap menyongsong Summit Programme ke-V STAI Kharisma Cicurug? Kini kegiatan akbar tersebut kembali diselenggarakan dengan konsep yang berbeda dari Summit Programme biasanya. Dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia yang unggul Summit Programme ke-V mengusung tema United To Build Together (Bersatu Membangun Kebersamaan) semata-mata meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dan solidaritas serta sportifitas antar pelajar dan mahasiswa dalam menyongsong masa depan yang gemilang.

Berikut Daftar kegiatan yang akan dilaksanakan pada Summit Programme ke-V yang akan dilaksanakan pada tanggal 22-26 Januari 2020.
  1. Tournament Volly Ball Putra
  2. Festival Marawis
  3. MSQ
  4. Lomba Dakwah
  5. Tadabur Alam Syahida Muda (TASYAHUD)
  6. Pentas Seni Mahasiswa
  7. Bazzar Mahasiswa
  8. Kharisma Bersholawat
Keterangan : 
Kegiatan nomor 1-5 khusus Pelajar SLTA Se Priangan Barat (Sukabumi, Bogor dan Cianjur)

Untuk melakukan pendafataran pada kegiatan tersebut silahkan klik pada kolom berikut.

Dalam Rangka Rihlah Ukhuwah Mahasiswa STAI Kharisma Sambangi Studio OVJ

Dalam Rangka Rihlah Ukhuwah menyongsong Summit Programme ke-V STAI Kharisma Cicurug pada tanggal 2 Desember 2019 dengan tujuan Kota Jakarta. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Departemen Perhubungan. Sebagai ajang refleksi mengikatkan persaudaraan antar mahasiswa agar terjadi sinergitas antar mahasiswa STAI Kharisma Cicurug.


Sebanyak 52 mahasiswa STAI Kharisma mengikuti kegiatan tersebut yang di pimpin oleh Idrus Salim sebagai Ketua Pelaksana Kegiatan. "Saya merasa senang sekali terhadap rasa kekeluargaan mahasiswa STAI Kharisma sehingga dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Meskipun tidak sesuai dengan target yaitu 60 peserta tetapi, dengan banyak pengorbanan yang dilakukan mahasiswa STAI Kharisma, sungguh sangat membanggakan." Tutur Idrus Salim.

Bus rombongan mahasiwa STAI Kharisma berkumpul di alun-alun kaum Cicurug pada pukul 07.00 dan berangkat pada pukul 07.30 karena masih ada beberapa peserta kegiatan yang agak terlambat untuk datang. Sejak mulai pemberangkatan, seluruh peserta sangat menikmati kegiatan tersebut dengan tujuan utama adalah studio OVJ, Trans7. 

Beberapa jam melakukan perjalanan, sebelum menuju tujuan utama seluruh peserta melakukan perjalanan menuju Kota Tua, Jakarta. Kota Tua yang juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia) banyak menawarkan panorama yang sangat indah ala-ala eropa, sehingga tidak heran jika sejak zaman dulu orang eropa menjuluki sebagai "permata asia" atau "Ratu dari timur". Terik matahari yang panas di udara Kota Tua tidak menyurutkan minat peserta Rihlah untuk mengabadikan tempat tersebut. Mungkin, jika peserta datang sore atau malam saat udara mulai dingin akan sangat betah berlama-lama di Kota Tua. 


Sebelum dzuhur sekitar pukul 11.45 semua peserta berangkat menuju studio OVJ karena pada pukul 14.00 WIB nanti akan dilakukan shooting OVJ off air. Hingga sampainya di Studio peserta disambut dengan hangat para kru OVJ. Semua peserta tampak menikmati sajian OVJ yang sangat menghibur. Tidak hanya sebagai penonton dua peserta perwakilan dari mahasiwa STAI Kharisma Cicurug mendapatkan kesempatan untuk melakukan peran menggombali salah seorang tamu undangan Ariel Tatum, dan mendapatkan apresiasi dari kru OVJ.

Saat itu OVJ melakukan shooting dua kali, yaitu off air pada pukul 14.00 dan on air atau live pada malam hari pukul 20.00 WIB dengan pemerannya Parto, Denny Cagur, Alfa dan Azis Gagap. Semua pecah dalam kesuksesan penampilan para pemeran di OVJ menghibur penonton yang ada studio maupun di rumah melalui stasiun tv Trans7. 

Perjalanan tersebut tentu bukan sekadar jalan-jalan tetapi, peserta dapat belajar bagaimana proses shooting di televisi itu berlangsung dan bagaimana mempelajari dunia entertaint. Tidak ada yang sia-sia mahasiswa dapat belajar dimana saja bukan hanya di bangku kuliah tetapi terjun langsung di lapangan. Red.


DEMA STAI Kharisma Sepakati Tingkatkan Kualitas SDM Bersama Pemerintah Daerah

Dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Kharisma Cicurug melakukan audiensi kepada pihak Pemerintah Daerah Kab. Sukabumi pada hari kamis, 28 November 2019 di Pendopo Kota Sukabumi.

Rombongan DEMA yang di pimpin oleh Sulaeman Daud diterima dengan hangat di ruang rapat, Pendopo. Adapun dari pihak Pemerintah Daerah yang menerima delegasi mahasiswa STAI Kharisma Cicurug diantaranya Asisten Daerah 1 Bidang Pemerintahan dan Sosial, Ade Setiawan yang ditemani perwakilan dari Kabag Keagamaan, Kantor Kementrian Agama Kab. Sukabumi, Dinas Pendidikan Kab. Sukabumi dan Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga. Kedua unsur tersebut bersama-sama duduk dan bertukar pikiran dalam satu meja untuk menyamakan persepsi.

Sulaeman Daud menyatakan bahwa tujuan audiensi tersebut semata-mata untuk membangun sinergitas antara lembaga kampus yang dan pihak pemerintah dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Kabupaten Sukabumi. Hal ini dijelaskan kembali bahwa dalam melakukan sebuah pembangunan perlu adanya sinergitas antara empat elemen penting sebagai pilar-pilar pembangunan diantaranya adalah Pemerintahan, Pengusaha, Akademisi dan Komunitas. Oleh karenanya, DEMA menawarkan agar kegiatan kemahasiswaan yang akan dilaksanakan oleh DEMA STAI Kharisma Cicurug yang dikemas dalam rangkaian kegiatan Summit Programme perlu di dukung oleh Pemerintah Daerah.

Menanggapi hal tersebut, Ade Setiawan selaku perwakilan dari Bupati Sukabumi menyambut baik gagasan yang dicanangkan oleh DEMA dengan dilaksanakannya Summit Programme yang akan diselenggarakan pada tahun 2020 mendatang. Ade Setiawan juga memberikan pesan, gagasan tersebut menjadi outcome yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Sukabumi. Kemudian, menantang mahasiswa agar dapat berpikir visioner yaitu bagaimana kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dapat menjadi bagian dari terwujudnya masa depan yang gemilang, bahkan menjadi pelopor perubahan.

STAI Kharisma Ikut Serta Pelatihan Bela Negara Anti Narkoba

Peningkatan penyalahgunaan narkoba di Jawa Barat menginisiasi Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (ARTIPENA) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Bela Negara Anti Narkoba tingkat Jawa Barat pada hari Senin, 25 November 2019 di Universitas Pasundan, Bandung.


Kegiatan yang berlangsung sehari tersebut di hadiri oleh berabagai elemen atau organisasi anti narkoba diantaranya BNN Provinsi, BNN Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, GRANAT, Perawari, Peradi, Komunitas Biker, Macan Padjajaran, Paguyuban Pausndan, Para Rektor dari Universitas-universitas yang ada di Jawa Barat, dan tidak ketinggalan pula STAI Kharisma Cicurug mengirimkan delegasinya dalam kegiatan pelatihan tersebut sebagai bagian dari anggota Artipena Jawa Barat.

Banyak hal yang disampaikan pada kesempatan tersebut karena, pada peltihan itu dihadiri oleh tokoh-tokoh anti narkoba yang terkemuka di Jawa Barat di antaranya Mayjend TNI Toto Siswanto selaku Kastgas Bela Negara Wantannas, Sufyan Syarif sebagai Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, Eddy Yusuf sebagai Ketua Artipena Jawa Barat beserta tokoh lainnya yang peduli akan penyalahgunaan narkoba di Jawa Barat.

Kegiatan tersebut berlangsung hangat dan dinamis mengingat peserta pelatihan turut menjadi bagian terpenting dalam melakukan peranannya sebagai relawan anti Narkoba. Pada kesempatan tersebut Eddy Yusuf menuturkan bahwa peranan perguruan tinggi dalam menangkal penyalahgunaan narkoba di kampus perlu di tingkatkan dan artipena jawa barat adalah komitmen perguruan tinggi dalam memberantas penyalahgunaan narkoba. 

Pada kesempatan tersebut Ade Nurpriatna yang turut menghadiri kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa STAI Kharisma sebagai lembaga perguruan tinggi yang bernafaskan Islam selalu berkomitmen membangun sinergitas antar perguruan tinggi dalam meningkatkan kerjasama semata-mata bentuk kepedulian lembaga kampus terhadap masa depan bangsa. 


Racana Syahida Muda Sukses Laksanakan Kegiatan PTR Angkatan IV


Pramuka STAI Kharisma Cicurug melalui Satuan Gerak Pramuka Pandega Racana Syekh Syarif Hidayatullah dan Syarifah Mudaim kembali melaksanakan kegiatan Penerimaan Tamu Racana (PTR) angkatan ke-IV. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Blok 3 Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) pada hari jum'at-minggu, 22-24 november 2019. 

Kegiatan PTR yang diikuti oleh 95 mahasiswa STAI Kharisma Cicurug ini mendapatkan apresiasi dari Mabigus STAI Kharisma Cicurug yang sekaligus membuka kegiatan tersebut pada sabtu, 23 November 2019. Ade Nurpriatna mewakili ketua Mabigus menyampaikan dan menekankan kembali bahwa kegiatan Pramuka di Kampus STAI Kharisma Cicurug ini adalah wajib hukumnya. Oleh karena itu mengikuti PTR, menjadi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di STAI Kharisma.

Selain itu STAI Kharisma juga berkomitmen bahwa setiap lulusan STAI Kharisma wajib memiliki keterampilan dalam bidang pendidikan kepramukaan. Hal tersebut di sambut baik oleh seluruh mahasiswa STAI Kharisma bahwa benar pendidikan kepramukaan menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindarkan oleh mahasiwa yang akan diproyeksikan menjadi guru tersebut.

Racan Syekh Syarif Hidayatullah dan Syarifah Mudaim atau yang kemudian dikenal dengan Syahida Muda ini telah melaksanakan kegiatan PTR sebanyak empat kali angkatan. Diangkatan yang ke empat ini Dewan Racana Syahida Muda sebagaimana penuturan Pradana Racana Syekh Syarif Hidayatullah Ramlan Sutarlan menyampaikan "PTR Angkata ke empat ini, mengusung tema KEPO yaitu Kreatif, Edukatif, Produktif dan Objektif. Sesuai dengan tema tersebut Dewan Racana bersama Reka Kerja berkomitmen melakukan perubahan-perubahan yang signifikan dalam setiap kegiatan Kepramukaan di Kampus, agar mahasiswa menjadi lebih tertarik dan memahami manfaat dari kegiatan tersebut."

"Acara tersebut berlangsung lancar meskipun masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki" Ramlan Sutarlan menambahkan. 



Kajian Bulan November : Cadar, Antara Simbol Radikalisme dan HAM

Kajian Bulanan kembali dilaksanakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) melalui Departemen Politik Hukum dan HAM dengan tema Cadar, Antara Simbol Radikalisme dan HAM. Tema tersebut diangkat berdasarkan pada isu-isu yang radikalisme di Indonesia yang kemudian menjadi gaduh ketika di godok oleh Kementrian Agama. 

Pada kesempatan bulan november ini, DEMA menyelenggarakan kajian tersebut untuk memberikan pencerahan terhadap mahasiswa STAI Kharisma Cicurug mengenai Radikalisme. Hal tersebut dianggap penting untuk dikaji melihat kondisi kampus STAI Kharisma Cicurug juga memiliki banyak mahasiswa yang menggunakan cadar. 

Kegiatan yang selenggarakan pada hari kamis, 21 November 2019 ini diikuti secara antusias oleh 20 mahasiswa STAI Kharisma. Pada kesempatan tersebut Imas Sa'diyah selaku pemantik memberikan pemaparan dan pemahaman kepada mahasiswa yang hadir mengenai radikalisme. 

Ketua Departemen Politik, Hukum dan HAM Irfan mengatakan "kajian bulan november ini akan menjadi sangat menarik karena mengusung tema yang sedang populer menjadi buah bibir tersebut, kendati seperti itu mahasiswa STAI Kharisma perlu meningkatkan budaya diskusi dan kajian di kampus melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh DEMA." Ada harapan dari Ketua Departemen tersebut agar mahasiswa dapat terbiasa dalam berdiskusi di kampus membahas hal-hal yang sedang hangat di bicarakan baik lokal maupun secara nasional.

Mubes Kartini Center Pilih Putri Lestari jadi Ketua Umum KC

Kartini Center atau yang akrab disebut KC ini merupakan salah satu UKM STAI Kharisma Cicurug yang bergerak dalam dunia keperempuanan atau organisasi yang fokus pada problematika dan pembahasan gender pada umumnya. Kini dalam usianya yang ke-8 tahun Kartini Center melaksanakan tugas konstitusi yaitu Musyawarah Besar Kartini Center ke-VIII yang diselenggarakan pada sabtu tanggal 16 November 2019 di Aula Kampus I STAI Kharisma Cicurug.

Kegiatan Mubes tersebut di buka langsung oleh Lembaga STAI Kharisma Cicurug yang di wakili Asep Durachman selaku Sekretaris Program Studi PGMI. Dalam kesempatan tersebut Asep Durachman memberikan pesan agar Kartini Center dapat meningkatkan peranannya sebagai organisasi perempuan yang memiliki orientasi dalam pembangunan kemasyarakatan. 

Mubes yang dihadiri oleh 14 anggota KC tersebut sangat antusias dalam mengikuti berbagai rangkaian kegiatan dan menjadi sebuah tolak ukur dalam menjalankan organisasi selama satu periode tresebut. Adapun, pada puncak pemilihan ketua KC berlangsung sangat demokratis dengan dipilihnya empat kandidat yang diusung oleh peserta Mubes tersebut, diantaranya Putri Lestari, Haidaratus Solihah, Saadatul Milah dan Indri Rohimah.


Dalam perhelatan Mubes tersebut akhirnya terpilihlah Putri Lestari yang sebelumnya pernah menjadi Sekretaris KC dengan perolehan suara sebanyak 8 (delapan) suara. Pada kesempatan tersebut Putri Lestari berkomitmen untuk mengajak seluruh mahasiswi STAI Kharisma untuk meningkatkan peranan perempuan di kampus dan masyarakat melalui wadah pembinaan Kartini Center ini.

Rakor DEMA dengan UKK/UKM Komitmen Siap Sukseskan Summit Programme ke-V

Rapat Koordinasi merupakan bagian dalam mengkomunikasi agar tujuan dari pada sebuah organisasi dapat dipahami dan dilakukan secara bersama-sama. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Kharisma Cicurug melakukan sebuah rapat koordinasi bersama seluruh pimpinan UKK/UKM untuk menyelaraskan dan memberikan pemahaman terhadap langkah-langkah strtegis DEMA dalam menjalankan organisasi.

Rapat Koordinasi yang dilaksanakan pada hari rabu, 6 nopember 2019 di Kampus I STAI Kharisma Cicurug di hadir oleh pimpinan UKK/UKM di antaranya Racana Syekh Syarif Hidayatullah, Racana Syarifah Mudaim, Lembaga Dakwah Kampus, Paduan Suara Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa dan Kartini Center serta di saksikan langsung oleh Ade Nurpriatna sebagai Pembantu Ketua bidang Kemahasiswaan STAI Kharisma Cicurug.

Dalam sambutannya, Sulaeman Daud selaku Presiden Mahasiswa menyatakan bahwa koordinasi antar sesama lembaga kemahasiswaan kampus perlu dilakukan dalam setiap kegiatan kemahasiswaan agar tidak terjadi kesalahpahaman antar lembaga kemahasiswaan dengan mahasiswa, maupun dengan lembaga kampus itu sendiri. Oleh karena itu, dalam rangka mensukseskan hajat bersama seluruh elemen mahasiswa harus turut serta dalam mensukseskan kegiatan besar STAI Kharisma Cicurug yaitu Summit Programme ke-5.

Ade Nurpriatna juga menekankan agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga kemahasiswaan agar dapat saling mendukung dan mensukseskan, mahasiswa harus bersatu dan menjadi kekuatan yang besar. Banyak hal yang disampaikan oleh PK III tersebut dengan harapan agar semua para pimpinan lembaga kemahasiswaan dapat menjaga semangat persatuan dan kesatuan dalam rangka membangun sumber daya manusia yang lebih baik.

Semua UKK/UKM dan DEMA sepakat, untuk saling bahu membahu membangun kekuatan dalam rangka mensukseskan kegiatan bersama yaitu Summit Programme ke-V yang akan dilaksanakan di bulan januari 2020 mendatang. 

Optimisme harus dibentuk dari sekarang dalam menyongsong masa depan. Dengan suksesnya kegiatan Summit Programme ke-V ini semoga dapat menjadi semangat yang menjadi bahan bakar seluruh mahasiswa STAI Kharisma Cicurug untuk dapat bersatu dan mempunyai jiwa saling memiliki sebagai bagian dari civitas akademika STAI Kharisma Cicurug.

Refleksi Sumpah Pemuda : Arah Gerakan Pemuda di Era Indsutri 4.0


Sumpah pemuda masih terngiang-ngiang sejak 91 tahun lalu, sebagaimana para pemuda putra dan putri se-Nusantara bersatu menyatukan pemikiran dan kekuatan dalam membangun pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka, bergemalah ikrar yang mengikat seluruh jiwa dalam rangka menggalang persatuan dan kesatuan bangsa yang dikenal dengan sumpah pemuda.

Sumpah pemuda, memiliki tiga point besar yang sangat mendasar hingga saat ini terus di gaungkan untuk membangkitkan gairah dan gelora pemuda Indonesia. Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Berbahasa satu, bahasa Indonesia. Kalimat tersebut menjadi pemantik sejak tanggal 28 oktober 1928 dan terus berkobar bak obor yang tidak pernah padam. Hal, ini perlu kita syukuri bersama karena pada kesempatan ini kita masih bisa mengenang dan terus berupaya merevitalisasi sumpah pemuda sebagai dasar gerakan yang menyatukan kaum muda.

Masa demi masa akan terus bergulir hingga jejak langkah perjuangan bangsa terus menorehkan sejarah dan tetap dikenang oleh bangsa. Sejarah tidak akan pernah berkhianat, dan pemuda adalah pemeran utama dalam peradaban bangsa Indonesia. Dimulai, dari penggalangan persatuan melalui sumpah pemuda, kemudian penculikan terhadap Ir. Soekarno yang disebut peristiwa rengasdengklok dengan dasar menekan Soekarno agar segera memproklamatorkan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah atas prakarsa peran Pemuda. Desakan kepada Soekarno agar menanggalkan kepemimpinannya itupun ada campur tangan dari gerakan pemuda. Bahkan, reformasi akan menjadi sebuah kenangan berharga yang ditorehkan oleh tinta emas yang didalamnya adalah pernan kaum muda.

Reformasi masih kita jalani saat ini, kebebasan berpendapat dan berdemokrasi di jamin keberadaannya oleh Undang-undang, oleh karenanya giliran kita saat ini untuk mengisi dengan beragam karya yang dapat berguna bagi masyarakat dunia. 

Revolusi industri telah digulirkan, dan menapaki jejak dengan nama revolusi industri 4.0. Hal ini hasil disadari oleh semua kalangan, terutama adalah para pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang harus tetap melakukan gerakan dengan penyesuaian terhadap perkembangan zaman. Era industri 4.0 memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai akses informasi, oleh karenanya dalam zaman seperti ini tidak ada batas dan hambatan bagi kaum muda untuk mengeksplore berbagai pengembangan dan kompetensinya.

Mengikuti arus bukan berarti turut tergerus, menjadi budak zaman yang ternina bobokan. Mengikuti arus bukanlah harus terus menikmati perkembangan, tetapi mengikuti arus adalah pemuda yang jadi pemeran. Hari ini, seluruh masyarakat dapat menikmati hasil dari apa yang telah di ciptakan oleh orang lain dengan fasilitas yang kian hari kian memanjakan. Sebagai pemuda, apakah kita sudah menciptakan sesuatu sebagai bagian dari pemeran atas munculnya revolusi industri 4.0 ke permukaan.

Banyak peranan yang dapat kita lakukan sebagai agent social of change dan agent social of control di era seperti ini. Yaitu turut mengembangkan kemampuan dalam menggunakan fasilitas kemajuan zaman seperti memanfaatkan media sosial, internet dan aplikasi-aplikasi bermanfaat lainnya. Tidak hanya, itu peranan pemuda juga harus turut dalam mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat karena seluruh kaum muda adalah bagian dari masyarakat. 

Dewasa kini, pemuda condong apatis dan enggan tidak memperhatikan perubahan sosial yang kian hari menyengsarakan. Mereka terlalu asyik dalam dunianya yang sebenarnya dirinya pun tengah ditindas oleh kemajuan yang mendiskreditkan kemampuan pemuda yang sebenarnya adalah kekuatan terbesar dalam kehidupan. 

Berbicara bagaimana arah gerakan pemuda di era Industri 4.0 seharusnya mampu membangun kekuatan yang besar dan kesadaran akan tujuan kehidupan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Meskipun, sebagian lainnya masih ternina bobokan bukan berarti pemuda sudah lesu dan lemah. Tetapi, sebaliknya pemuda masih memiliki kekuatan dan kekuatan itu lebih besar yang diperkirakan.

Bangkit, bergerak dan berjuang. Pemuda adalah pelopor bangsa, dan sudah saatnya gerakan itu dimulai dari saat ini, esok dan masa yang akan datang adalah masa kegemilangan.

Mahasiswa Sukabumi Utara Inginkan Perubahan Terhadap Sukabumi

Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah kabupaten terluas kedua se-Jawa dan Bali terdiri 47 kecamatan dan memiliki berbagai sumber daya alam yang melimpah mulai dari gunung, hutan, lautan, perkebunan, dan berbagai tambang lainnya. Sukabumi dengan demikian luasnya tentu harus mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki inteletualitas yang tinggi serta kepedulian terhadap problematika sosial di masyarakat.

Sukabumi utara yang merupakan gerbang masuknya menuju wilayah sukabumi dari arah Bogor dan Jakarta merupakan letak strategis yang patut dipertimbangkan. Cicurug dan sekitanya merupakan tanah yang menjadi sektor industri dan penggerak perekonomian negara khususnya perekonomian masyarakat Kabupaten Sukabumi. Dalam pelaksanaannya rupanya, masih banyak problematika sosial yang sulit dipecahkan dan tuntaskan, tidak hanya di bidang ekonomi tetapi merambah ke berbagai bidang diantaranya pendidikan, sosial budaya, dan kehidupan masyarakat pada umumnya.


Menyadari akan hal tersebut mahasiswa sukabumi utara melakukan diskusi dan konsolidasi mengenai perkembangan kehidupan bermasyarakat di Sukabumi Utara. Diskusi tersebut dilaksanakan pada Senin, 21 Oktober 2019 di Cidahu. Diskusi tersebut dihadiri oleh berbagai mahasiswa dari perguruan tinggi di Cicurug diantaranya perwakilan STAI Kharisma Cicurug, AMIK Citra Buana Indonesia (CBI) Cicurug, STIE YPN, dan STAI Sukabumi Kampus Cicurug. 

Dalam diskusi tersebut dihadiri juga oleh Presiden Mahasiswa IAIS, Aji sebagai salah satu pendiri Aliansi Mahasiswa Sukabumi (AMSI) dengan tujuan untuk bertukar pikiran dengan mahasiswa Sukabumi Utara mengenai perubahan sosial dan budaya yang terjadi Sukabumi Utara. AMSI dengan gagasannya menjadikan wadah berkumpul dan berktemplasi bagi mahasiswa Sukabumi untuk melakukan kontribusi perubahan terhadap Sukabumi. Hal, ini disepakati oleh mahasiswa sukabumi utara yang berkumpul untuk dapat bergabung dalam Organisasi AMSI. 

AMSI masih dalam bentuk embrio dan masih terus berusaha untuk menjadi organisasi yang dapat menampung aspirasi mahasiswa yang tersebar di wilayah Kabupaten Sukabumi. Menyumbangkan berbagai pemikiran demi perubahan yang signifikan terhadap pembangunan daerah. Cita-cita yang sangat mulia tersebut dijadikan sebagai acuan untuk dibentuknya AMSI dengan tujuan perjuangan intelektual, dan diaplikasikan dalam gerakan mahasiswa. 

Mahasiswa Sukabumi Utara mendorong AMSI untuk segera melakukan Musyawarah Besar dalam waktu dekat untuk menentukan kejelasan arah gerak organisasi serta memiliki dasar hukum yang jelas. AMSI bukan hanya akan menjadi harapan mahasiswa Sukabumi Utara untuk berkontribusi menyalurkan fungsi dan peranannya sebagai mahasiswa tetapi AMSI akan menjadi harapan masyarakat Sukabumi dalam memperjuangankan hak-hak masyarakat Sukabumi.

AMSI Selenggarakan Diskusi Panel Mahasiswa

Diskusi adalah aktivitas bertukar pikiran yang harus dilakukan secara rutin oleh mahasiswa. Mahasiswa sebagai bagian dari dunia akademisi memiliki peranan penting dalam memikirkan dan menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agent social of change dan agent social of control merupakan bagian yang tidak bisa dihindarkan sebagai bagian dari fungsi mahasiswa. Sadar akan hal tersebut, Aliansi Mahasiswa Sukabumi (AMSI) dalam menghadapi langkah pemerintahan Joko Widodo yang berlangsung di lantik pada tanggal 20 Oktober 2019 lalu berupaya mengajak mahasiswa lainnya untuk mengevaluasi serta menggali hal-hal yang akan dilakukan Pemerintah Republik Indonesia lakukan untuk lima tahun mendatang.

Diskusi tersebut sangat menarik karena panelis dan peserta melihat dari berbagai sudut pandang baik itu dari unsur pendukung pemerintah, maupun dari pengkritik pemerintah. Kegiatan yang berlangsung dengan pelaksanaan pelantikan presiden Joko Widodo tersebut dilaksanakan di Cafe Viesta Kota Sukabumi dan dihadiri oleh 50 mahasiswa perwakilan dari STAI Kharisma Cicurug, STAI Sukabumi, STAI Syamsul Ulum, STISIP Syamsul Ulum dan STH Pasundan. K

Kegiatan diskusi panel mahasiswa yang mengusung tema Nawacita Jilid II Masih Relevankah? itu mendapatkan sambutan hangat dari mahasiswa Sukabumi. AMSI menghadirkan pemateri-pemateri yang hebat di bidangnya diantaranya adalah Bagus Pekik sebagai mantan TKN Sukabumi, Asep Deni selaku pemerhati kebijakan publik, Dedi Abdullah Hasba ketua LHKTI dan dikenal sebagai pemerhati politik, dan terakhir Abu Bakar Al Hasan sebagai aktivis.

Dinamika diskusi begitu sangat terlihat dan antusias mahasiswa dalam mengemukakan pendapatnya, termasuk dalam memperhatikan fenomena-fenomena masa kini. Isu RUU KPK, Pertanahan, Infrastruktur hingga Pendidikan tidak luput dari perdebatan bahkan Asep Deni memperlihatkan diagram kepercayaan terhadap Presiden Joko Widodo yang berdasarkan hasil survey yang dilakukannya itu sangat rendah. 

Disamping itu, Dedi Hasba juga mengajak seluruh mahasiswa untuk tetap berpikir kritis terhadap keadaan lingkungan sekitar dan mengawal setiap kebijakan-kebijakan pemerintah. Mahasiwa yang hadir pada saat itu merasa kurang puas dengan diskusi tersebut dikarena waktu diskusi yang sangat terbatas. Hingga pukul 21.00 WIB acara diskusi di tutup dengan makan bersama.

STAI Kharisma Deklarasi Kampus Bersinar pada Kegiatan Wisuda

Pada hari sabtu, tanggal 19 Oktober 2019 ini merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu dan dinanti-nanti oleh 65 wisudawan dan wisudawati STAI Kharisma Cicurug dari 2 (dua) Program Studi yaitu Angkatan ke-XVIII Pendidikan Agama Islam dan Angkatan ke-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah menyelesaikan studinya. Pada hari tersebut mereka telah layak untuk dilantik sebagai sarjana serta berhak menyandang gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di belakang namanya.

Acara yang dilaksanakan di Hotel Augusta tersebut dikemas dengan sangat menarik dan mendapat sambutan hangat dari para orangtua, suami dan istri yang hadir dengan bangga menyaksikan orang terkasihnya di wisuda dalam perhelatan Sidang Terbuka Senat STAI Kharisma Cicurug tahun akademik 2018/2019. Hadir juga tokoh-tokoh penting diantaranya Perwakilan Kopertais Jabar-Banten, Bupati Kabupaten Sukabumi yang di wakili Sekreatris Daerah, BNN Kabupaten Sukabumi, ARTIPENA. 


Ada yang menarik dari kegiatan acara wisuda tersebut, yaitu dengan di saksikannya deklarasi Kampus Bersinar atau Kampus Bersih dari Narkoba. Deklarasi Kampus Bersinar tersebut di deklarasikan oleh 20 mahasiswa sebagai perwakilan dan 10 dosen STAI Kharisma Cicurug disaksikan pula oleh para tamu undangan dan para wisudawan dan wisudawati sehingga, mendapat sambutan hangat dan apresiasi dari tamu undangan. 

Pada dasarnya, kegiatan tersebut merupakan kerjasama STAI Kharisma dengan pihak BNN beserta ARTIPENA bahwa STAI Kharisma Cicurug serius untuk turut serta dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkba (P4GN). Hal ini merupakan kewajiban STAI Kharisma Cicurug sebagai Perguruan Tinggi memiliki peranan sangat penting dalam melakukan hal tersebut sehingga mampu berkontribusi dalam menyelamatkan bangsa melalui perang terhadap narkoba.


Kajian Bulan Oktober : Masih Layakah Nawacita Dilanjutkan?

Bulan oktober tahun 2019 memiliki banyak peristiwa yang tidak dapat di lupakan. Peristiwa demi peristiwa harus mampu diperankan oleh mahasiswa dengan tepat dan bersama-sama meningkatkan kadar intelektualitasnya melalui kontribusi terhadap pembangunan bangsa. 


Pasca pesta demokrasi yang dilaksanakan pada bulan April 2019 lalu, kemudian diputuskannya bahwa pemenang pada pemilu tersebut adalah Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia yang merupakan pejabat untuk ke dua kali di periode selanjutnya. Hasil dari keputusan tersebut akhirnya, akan berada pada puncaknya yaitu Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2019. 

Pelantikan merupakan acara yang sangat sakral oleh karenanya, pelantikan Presiden akan sangat ketat penjagaannya. Akan tetapi, pointnya bukanlah bagaimana pelantikan Presiden itu berlangsung, tetapi bagaimana peranan kita dalam mengevaluasi program-program Presiden selama periode 2014-2019 yang kemudian akan dilanjutkan pada periode 2019-2024 mendatang.

Nawacita adalah program gagasan Presiden Joko Widodo yang di gembar-gemborkan pada periode pertama. Sejauh mana kita memahami program-program presiden tersebut dan bagaimana kelanjutannya di periode kedua ini. Oleh karenanya, berdasarkan hal tersebut maka dilaksankanlah kegiatan Kajian Bulanan Departemen Politik, Hukum dan HAM DEMA STAI Kharisma Cicurug dengan mengusung tema Menuju Pelantikan Presiden : Masih layakah nawacita di lanjutkan? yang dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2019 di Kampus I STAI Kharisma Cicurug dengan pemantik Ade Nurpriatna, S.Ag., M.Ud. yang merupakan PK III STAI Kharisma Cicurug. 

Nawacita merupakan sembilan program prioritas dan harapan bangsa Indonesia dari semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara diantarany Ekonomi, Sosial, Politik, Kebudayaan dan Pendidikan. Nawacita tersebut di implementasikan dalam program kerja Joko Widodo selama periode 2014-2019 dengan karya-karya yang luar biasa tetapi masih banyak ketimpangan-ketimpangan antara satu sektor dengan sektor lainnya.

Pada dasarnya, penggenjotan infrastruktur yang dilakukan oleh Joko Widodo masih banyak menyisakan luka dihati masyarakat yang tanah-tanahnya digusur tanpa kompensasi sehingga mendapatkan perlawanan warga. Tujuan di bangunnya infrastruktur adalah dengan melakukan percepatan dan penumbuhan perekonomian masyarakat dengan target 7% akan tetapi pada kenyataannya hanya mampu stag pada 5% saja. Begitu juga dengan penyediaan infrastruktur tersebut tidak sepenuhnya terealisasi yaitu hanya 46% dari 233 proyek strategis Nasional hingga akhir masa periodenya. Sebagaimana yang disebutkan oleh VOA.


Masih dalam skala ekonomi, bagaimana nilai rupiah pada masa Joko Widodo mengalami kelemahan. Sejak awal menjabat sebagai Presdien pada tahun 2014 nilai tukar rupiah mencapai Rp. 12.045 akan tetapi lemah hingga Rp. 14.100 di akhir 2019. Begitu pula penurunan angka pengangguran mencapai 5,01% di tahun 2019 dan penurunan angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah yaitu 9,41% di tahun 2019 sementara pada awal masa menjabat telah mencapai angka 11,22%.

Masalah penegakan Hukum dan HAM dirasa juga masih sangat lemah, dengan dipertontonkannya Presiden masih tebang pilih dalam penyelesaian kasus pelanggaran hukum dan HAM. Diantaranya kasus Novel Baswedan dan penangkapan para aktivis serta korban-korban yang meninggal dunia ketika melakukan aksi demonstrasi menyuarakan aspirasinya.

Demikianlah Pekerjaan Rumah pemerintah yang harus dituntaskan pada periode selanjutnya, terlepas dari layak atau tidak layaknya Nawacita untuk dilanjutkan. Presiden Republik Indonesia bersama kebinet di pemerintahannya memiliki kewajiban untuk mensejahterakan rakyat dan memberikan keadilan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mahasiswa Baru STAI Kharisma Melakukan Bakti Sosial

Menjadi mahasiswa mungkin menjadi impian seluruh orang yang baru saja lulus dari SMA atau sederajat. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu berkuliah di bangku Perguruan Tinggi.

Mereka yang memiliki kesempatan itu harus mampu memanfaatkan pernanannya dalam upaya meningkatkan keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya. Setidaknya meciptakan kesadaran terhadap mahasiswa yang baru saja memasuki Pegruruan Tinggi akan fungsi dan peranannya sebagai mahasiswa.

Mahasiswa Baru STAI Kharisma Cicurug tahun akademik 2019/2020 telah memasuki masa orientasi dengan mengenal budaya akademis dan kemahasiswaan yang dikemas dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun akademik 2019/2020 yang diselenggarakan pada tanggal 4-6 Oktober 2019 di Kampus I STAI Kharisma Cicurug.

Ada 120 orang mahasiswa baru STAI Kharisma Cicurug dari dua program studi yaitu strata satu Pendidikan Agama Islam (PAI) dan strata satu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) mengikuti PBAK ini dengan sangat antusias dan bersemangat. Karena, pada kegiatan tersebut merupakan langkah pertama mereka memulai perjuangan akademik yang sesungguhnya. 



Pada kegiatan tersebut peserta diberikan materi-materi seputar wawasan wiyata mandala STAI Kharisma Cicurug meliputi pengenalan visi dan misi STAI Kharisma Cicurug, Program Studi, sistem administrasi dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. 

Diakhir kegiatan peserta diajak untuk mengenal lingkungan sekitar STAI Kharisma Cicurug khususnya lingkung Cicurug yang dikemas dalam agenda lintas alam dan bakti sosial. Setiap peserta sangat menikmati kegiatan tersebut, karena mereka dapat berbagi sesama terhadap orang-orang yang tidak mampu di sekitar lintasan yang lalui.

Titik akhir kegiatan ini, peserta PBAK dikumpulkan di alun-alun kaum Cicurug depan Masjid Agung Al-Hurriyah. Mereka dibekali peralatan kebersihan seperti sapu, trashbag dan peralatan lainnya untuk membersihkan sekitar alun-alun dan masjid agung. Semua peserta mengerjakannya dengan sangat menggembirakan karena dengan kegiatan tersebut STAI Kharisma mengenalkan dirinya kepada masyarakat akan kepedulian mahasiswa STAI Kharisma Cicurug terhadap lingkungan.

Kegiatan PBAK ditutup begitu hidmat yang ditandai dengan saling tukar kado yang telah mereka (peserta) siapkan sebagai tanda perkenalan sesama peserta PBAK. Tidak hanya, itu panitia juga menyediakan berbagai hadiah untuk peserta terbaik dan kelompok terbaik yang sangat antusias dan mengikuti kegiatan dengan baik.

Photo Bersama Peserta dan Panitia PBAK 2019 STAI Kharisma Cicurug

Ruang Aspirasi Mahasiswa STAI Kharisma

Gagasan merupakan hal terpenting dalam kehidupan sehari-hari, gagasan sangat menentukan langkah manusia kedepannya apakah baik atau tidak semua tergantung gagasan yang menjadi kerangka di dalam pemikiran seorang manusia.

Sebagai mahasiswa aspirasi merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kehidupan di kampus, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lembaga baik itu lembaga mahasiswa, maupun lembaga perguruan tinggi tersebut. Pentingnya peran mahasiswa dalam membangun sebuah lembaga, merupakan hal yang patut dipertimbangkan agar apa yang divisi dan misikan sebuah lembaga bisa dilaksanakan dengan kesungguhan hati dan rasa memiliki yang tinggi.

STAI Kharisma Cicurug sudah berdiri 24 tahun lalu, artinya sejauh mana perkembangan tersebut dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat disekitar baik lembaga perguruan tinggi maupun terhadap pembangunan daerah. Diusianya yang sekarang harusnya mampu menunjukkan kemapanan dan kematangan dalam sebuah lembaga. Oleh karenanya, sudah saatnya orang-orang yang berada di dalam lembaga ini menyuarakan aspirasinya tidak ketinggalan mahasiswa STAI Kharisma Cicurug agar senantiasa menentukan perubahan yang signifikan bagi STAI Kharisma Cicurug di masa depan.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya kami selaku Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Kharisma Cicurug turut mengakomodir seluruh aspirasi mahasiswa baik dibidang akademik maupun non akademik. Kemudian, setiap bulan akan diadakan kajian aspirasi oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa guna menyikapi aspirasi yang disuarakan oleh mahasiswa STAI Kharisma Cicurug untuk diwujudkan dalam bentuk kegiatan maupun hal-hal yang lain sesuai dengan hasil kajian tersebut.

Maka dari itu, aspirasikan suara mahasiswa STAI Kharisma Cicurug melalui ruang aspirasi yang kami sediakan dalam bentuk formulir untuk mewujudkan STAI Kharisma Cicurug lebih baik di tahun 2019/2020 dan di masa depan.

Silahkan Klik dibawah ini

PBAK STAI Kharisma Cicurug Tahun 2019

Salam Mahasiswa!
Menjadi mahasiswa tentu memiliki sensasi tersendiri bagi setiap orang, pasalnya tidak semua orang dapat menempuh pendidikan tinggi. Rasa bersyukuur atas nikmat yang dikarunia Tuhan perlu ada dalam setiap tarikan nafas yang dihembuskan, meskipun demikian ada proses yang harus dilewati oleh seorang mahasiswa hingga akhirnya tuntas menunaikan kewajibannya menuntut ilmu disebuah lembaga Perguruan Tinggi.

Mahasiswa baru atau sering di akronimkan dengan kata "MABA" merupakan seseorang yang baru saja mendaftarkan diri kepada sebuah lembaga atau institusi Perguruan Tinggi oleh karenanya, seorang maba perlu mengenal lingkungan serta budaya dalam sebuah lembaga tersebut. STAI Kharisma Cicurug merupakan Perguruan Tinggi yang memiliki dua program studi yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) memberikan pengalaman atau kegiatan terhadap mahasiswa baru untuk turut serta mengenal lingkungan Perguruan Tinggi salah satunya melalui kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswan (PBAK). 

PBAK STAI Kharisma Cicurug Tahun 2019 memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa baru, untuk dapat saling mengenal antar sesama mahasiswa, baik kakak tingkat maupun seangkatannya. Mengenal metode pendidikan di perguruan tinggi, budaya akademik dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan di STAI Kharisma Cicurug. Oleh karenanya kegiatan ini merupakan sebuah kewajiban bagi setiap maba untuk mengikutinya.

PBAK 2019 mengusung tema Membangun Nalar Mahasiswa dalam Menghadapi Era Disrupsi, adalah wujud dari pentingnya peranan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuannya, eksistensinya dan keterampilannya dengan kekuatan berpikir untuk menghadapi era disrupsi. Era disrupsi adalah era dimana zaman sudah mulai berpindah alih dari dunia nyata kepada dunia maya, menghabiskan waktu bersama media sosial saat ini sudah menjadi fakta yang tidak terbantahkan. Oleh karenanya, untuk membangun nalar-nalar mahasiswa serta membangun strategi agar senantiasa mahasiswa dapat menjalankan fungsi dan peranannya sebagai mahasiswa tetapi juga tidak ketinggalan zaman. Bahkan mahasiswa harus mampu menjadi pelopor dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dimasa kini.

Kegiatan PBAK akan diselenggarakan selama 3 (tiga) hari yaitu dari mulai hari jum'at-ahad, 4-6 Oktober 2019 bertempat di Kampus I STAI Kharisma Cicurug Jl. Raya Siliwangi no. 39 Kec. Cicurug Kab. Sukabumi. Bagi kalian para mahasiswa baru maupun mahasiswa tingkat III dan V yang belum melaksanakan kegiatan PBAK ditahun-tahun sebelumnya dapat segera mendaftarkan diri kepada panitia yang diperankan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Kharisma Cicurug.